Minggu, 13 Oktober 2013

Makalah Osis

Pengertian Osis
  1. Secara sematis
Didalam surat Direktur  Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 226/C/kep/0/1993 disebutkan bahwa Organisasi Kesiswaan disekolah adalah OSIS yang artinya Organisasi Siswa Intra Sekolah dan masing masing mempunyai pengertian :
  • Organisasi secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan siswa.
  • Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
  • Intra berarti terletak didalam dan diantara lingkungan sekolah yang bersangkutan.
  • Sekolah adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secera berjenjang dan bersinambungan.

2.      Secara Organisasi

OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

3.     Secara fungsional

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaa, di sampig ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala.

4.     Secara Sistem

Apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya mencitapakan suatu organisasi yang mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok:
  • a. berorientasi pada tujuan.
  • b. memiliki susunan kehidupan kelompok
  • c. memiliki sejumlah peranan.
  • d. terkoordinasi dan
  • e. berkelanjutan dalam waktu tertentu.
Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.
Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:

1.     Sebagai Wadah Organisasi

Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpta seling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tindakan berfungsi lagi.

2.      Sebagai Penggerak / Motivator

Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap acanaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.

3.     Peranan yang bersifat preventif

Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Melalui peranan OSIS tersebut dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air.
3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.
4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.
5. Meningkatkan ketrampilan, kemandirian dan percaya diri.
6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.

Untung Rugi Menjadi Pengurus OSIS

Sebelum kita berbicara tentang apa yang akan dilakukan oleh para pengurus OSIS alangkah baiknya jika kita bicara terlebih dahulu sisi positif dan negatif menjadi pengurus OSIS, atau dalam bahasa akademisnya (bahasa anak kuliahan) yakni konsekuensi logis menjadi pengurus OSIS. Karena bagi yang mungkin baru pertamakali diserahi jabatan menjadi pengurus terlebih Ketua, satu pertanyaan besar yang sontak muncul adalah : “apa yang harus saya lakukan ya?” selain memang tentu saja ada kebanggaan tersendiri menyandang titel Ketua OSIS atau pengurus OSIS.
Hal positif yang insya Allah akan ditemukan oleh para pengurus OSIS adalah kepuasan diri dan kesenangan batin yang susah diukur dengan materi. Karena dengan menjadi pengurus OSIS berarti kita diberikan kepercayaan yang lebih dari pihak sekolah dan teman-teman sekolah untuk berbuat banyak hal positif demi mengharumkan nama baik sekolah. Jika keinginan pihak sekolah dan teman-teman tersebut dapat diwujudkan maka tentu saja ada nilai kebanggaan dan kepuasan tersendiri di sana. Nama kita akan dikenang oleh teman-teman dan juga guru sebagai siswa yang aktif berorganisasi dan mampu berprestasi maksimal. Walhasil ketika kita suatu saat kelak bertemu lagi dengan guru-guru atau teman-teman semasa sekolah dulu, suatu gambaran atau imej positif tentang prestasi kita akan langsung tertanam dimemori mereka.
Di MAN Kotabaru contohnya, para pengurus OSIS diberi semacam fasilitas berupa diprioritaskan memperoleh beasiswa terutama bagi mereka yang memang memenuhi syarat. Selain itu para pengurus OSIS biasanya diberi fasilitas ruangan sekretariat tersendiri, dilantik dalam sebuah upacara resmi yang disaksikan seluruh kelas dan dewan guru, diberi id card atau atribut tertentu, kemudahan menggunakan komputer dan printer serta fasilitas dan peralatan sekolah lainnya dan sejumlah hal-hal positif lainnya seperti tingkat popularitas di mata dean guru dan teman-teman sekolah terutama adik kelas.
Namun ternyata sisi negatifnya juga ada. Seperti ketidakmampuan membagi waktu antara organisasi dan pelajaran sehingga membuat nilai-nilai para pengurus OSIS merosot tajam. Para pengurus OSIS kadang selalu diidentikkan dengan kata “sesuruhan guru” alias suka disuruh-suruh guru bekerja ini itu, ambil ini itu, kerjakan ini dan seterusnya setiapkali ada acara atau kegiatan di sekolah. Kemudian adanya keluhan dari para orangtua yang merasa anaknya jarang ada di rumah atau sering terlambat pulang ke rumah dengan alasan sedang rapat OSIS atau beralasan sedang sibuk dengan kegiatan OSIS. Belum lagi masalah masih adanya sejumlah guru yang kurang senang dengan para pengurus OSIS yang minta izin keluar kelas (alias tidak mengikuti pelajaran) dengan alasan harus  mengikuti rapat atau sedang ada kegiatan OSIS lainnya.
Sisi negatif lainnya adalah masih adanya pengurus OSIS yang suka memanfaatkan jabatan atau kedudukannya selaku pengurus OSIS untuk menghindari kewajiban mengikuti pelajaran dalam kelas terutama mata pelajaran tertentu yang dianggapnya membosankan dengan cara beralasan sedang rapat atau sedang ada kegiatan OSIS, padahal hanya sekedar kumpul-kumpul bercanda dan ngerumpi ria di ruang sekretariat OSIS. Kemudian ada juga beberapa pengurus OSIS yang menjadikan media kegiatan OSIS sebagai sarana mencari ‘jodoh’ sehingga dia akan aktif jika si doi ada di OSIS namun jika si doi tersebut tidak hadir dia menjadi kurang bergairah bahkan tidak melaksanakan apa yang seharusnya menjadi kewajibannya sebagai pengurus OSIS.

Apa yang harus dipersiapkan oleh Para Pengurus OSIS?

Jika kalian merasa sudah siap dan mantap menapaki dunia baru bernama OSIS serta sudah menyadari segala konsekuensi menjadi pengurus OSIS, maka langkah berikut yang harus kalian lakukan adalah mempelajari, mempersiapkan dan merealisasikan hal-hal yang dapat menunjang karir kalian sebagai pengurus OSIS jempolan.
Yang pertama adalah memantapkan dan meluruskan niat bahwa menjadi pengurus OSIS adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan tidak hanya di depan manusia melainkan sampai ke hadapan Tuhan. Kedua, menyiapkan sebuah pertemuan awal yang membahas kapan jadwal kegiatan pelatihan dasar kepemimpinan sekaligus rapat kerja pengurus. Ketiga, menyiapkan kelengkapan administrasi organisasi, seperti kop surat, stempel, amplop surat, SK dari pihak sekolah, struktur organisasi, biodata para pengurus, papan nama organisasi dan motto organisasi. Keempat,  merancang tata tertib yang menyangkut hak dan kewajiban pengurus. Kelima, merancang program kerja dan time schedule untuk masing-masing seksi. Kelima, mengusahakan penggalangan dana kegiatan kepengurusan atau kepanitiaan. Keenam, menjadwalkan rapat koordinasi bulanan atau per dua minggu yang dihadiri lengkap oleh seluruh pengurus.
Pelatihan Dasar Berorganisasi atau Latihan Dasar Kepemimpinan atau apapun namanya merupakan sebuah kegiatan positif yang menurut hemat saya pribadi wajib dilaksanakan segera setelah para pengurus OSIS di sebuah sekolah dilantik. Pembekalan semacam ini merupakan media untuk mendidik dan menyiapkan calon-calon pemimpin muda yang enerjik dan punya stamina berkegiatan yang tinggi. Selain itu melalui pelatihan yang diwajibkan untuk diikuti oleh semua pengurus OSIS sekaligus untuk memberikan bekal pengetahuan berorganisasi yang baik dan menanamkan kepercayaan diri bahwa mereka bisa dan sanggup memikul amanah organisasi.
Rapat kerja pengurus merupakan agenda rutin yang wajib diselenggarakan minimal 1 bulan sekali. Karena terkadang di tengah kesibukan tugas-tugas sekolah atau tugas-tugas di rumah kadang banyak pengurus OSIS melupakan dan melalaikan kewajibannya selaku pengurus sehingga kadang yang aktif hanya beberapa gelintir orang saja. Melalui mekanisme rapat kerja pengurus yang bersifat rutin dapat dinilai seberapa loyal dan berdedikasinya seorang pengurus terhadap program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
Kelengkapan teknis organisasi juga merupakan hal yang tak kalah pentingnya karena citra sebuah organisasi salah satunya diukur melalui media yang bersifat visual atau yang tampak jelas terlihat. Seperti kop surat yang sebaiknya mengunakan font atau huruf tertentu yang dinamis dan berkarakter, demikian pula dengan pemilihan warna huruf dan hiasan yang terdapat dalam sebuah lembar surat resmi organisasi. Bisa juga dipertimbangkan untuk membikin logo organisasi dalam format stempel yang “eye catching” tanpa merusak citra positif sekolah itu sendiri. Atau dengan menambahkan motto organisasi yang bersifat menyemangati dan terdengar ideal di benak banyak orang.
Ruangan kerja atau ruang sekretariat OSIS pun harus ditata sedemikian rupa agar indah dilihat, nyaman untuk ditempati dan menumbuhkan atmosfer kerja yang bersemangat. Untuk itulah perlu diatur pembagian tugas kebersihan yang terjadwal antara pengurus OSIS untuk memastikan kondisi ruangan agar selalu terlihat rapi dan bersih. Perlu juga dipikirkan adanya lemari khusus untuk menyimpan arsip surat, proposal, kertas kerja, buku absen rapat, buku keuangan dan kelengkapan lain agar terlihat seperti layaknya organisasi top. Di ruangan sekretariat itu juga harus dilengkapi dengan papan pengumuman rapat atau untuk pemberitahuan tertentu, kemudian harus ada bagan atau struktur kepengurusan yang dilengkapi dengan foto yang sebaiknya seragam. Di sudut lain perlu juga diletakkan papan berisi tata tertib, job deskripsi, program kerja dan time schedule. Untuk mensiasati ruangan yang terbatas bisa saja meja kursinya diletakkaan dalam jumlah terbatas dan lebih banyak menggunakan acara lesehan.
Koordinasi dengan sesama rekan pengurus merupakan hal yang mutlak dilakukan seorang pengurus OSIS. Dengan semakin seringnya berkoordinasi maka akan membuat komunikasi semakin efektif dan akan menjamin tidak adanya kesalahpahaman dalam bekerja. Karena kadang yang kerap terjadi dalam sebuah organisasi adalah adanya satu atau dua orang yang begitu memonopoli kebijakan internal atau lebih banyak bekerja sendiri dan cenderung mengabaikan rekannya yang lain. Koordinasi dengan pembina OSIS dan juga dewan guru yang lain merupakan langkah berikut yang harus senantiasa dilakukan para pengurus OSIS. Harus sering bertanya dan jangan terlalu berani mengambil tindakan sendiri terlebih yang menyangkut urusan orang banyak.
Insya Allah menjadi pengurus OSIS itu tidaklah sulit selama kita mau mencoba membuka wawasan dan senantiasa rendah hati untuk belajar dari pengalaman orang lain. Yang pasti banyak pengalaman dan pelajaran positif yang akan kalian dapatkan melalui kegiatan OSIS. Usia muda bukanlah penghambat untuk menghasilkan gagasan dan kreasi yang brilyan, bahkan usia muda hendaknya menjadi motivasi kuat untuk senantiasa berkarya dan berbuat banyak hal, yang positif tentunya.
Kita bisa berkaca pada sejarah Islam awal, di mana sejumlah sahabat Rasul di usianya yang sedemikian muda sudah menunjukkan prestasi cemerlang, misalnya Sayyidana Ali ra, Abdullah bin Umar ra, dan seterusnya. Atau kalian tentu hapal tentang cerita seorang anak gembala usia muda yang berdialog dengan seorang Umar bin Khattab ra sampai-sampai Umar menggelengkan kepala tanda kagum dengan kecerdasan dan keshalehan anak tersebut. Mudah-mudahan ini dapat menjadi inspirasi kita semua untuk mewujudkan pendidikan anak bangsa yang mencerdaskan sekaligus mencerahkan melalui media OSIS.
Struktur dan Uraian Tugas Pengurus OSIS
KETUA
  • Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana.
  • Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan.
  • Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan.
  • Memimpin rapat.
  • Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat.
  • Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.
  • Menyusun rencana kerja. 
  • Melaksanakan kegiatan yang sudah ada.
  •  Mengkoordinir kegiatan ekstrakulikuler.
  • Menjalin komunikasi dengan sekolah lain.
  • Bertanggung Jawab terhadap Pembina OSIS.
WAKIL KETUA
  • Bersama-sama Ketua menetapkan kebijaksanaan.
  • Memberikan saran kepada Ketua dalam rangka mengambil keputusan.
  • Menggantikan Ketua jika berhalangan.
  • Membantu Ketua dalam melaksanakan tugasnya.
  • Bertanggung jawab kepada Ketua.
  • Wakil Ketua bersama-sama dengan Wakil Sekretaris mengkoordinasi seksi bidang.
  • Melaksanakan program kerja OSIS.
  • Mengaktifkan kegiatan ekstrakulikuler.
SEKRETARIS I
  • Memberi saran atau masukan kepada Ketua dalam mengambil keputusan.
  • Mendampingi Ketua dalam memimpin setiap rapat.
  • Menyiapkan, mendistribusikan, dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan.
  • Menyiapkan laporan, surat, agenda dan hasil rapat serta evaluasi kegiatan.
  • Bersama Ketua menandatangani setiap surat.
  • Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi.
  • Bertindak sebagai notulis dalam rapat atau diserahkan kepada Wakil Sekretaris.
  • Membantu Ketua OSIS dalam pembuatan program kerja.
  • Bertanggung jawab terhadap Ketua OSIS.
  • Melaksanakan program OSIS.
SEKRERATIS II
  • Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris.
  • Menggantikan Sekretaris jika Sekretaris berhalangan.
  • Membantu Wakil Ketua mengkoordinir seksi bidang.
BENDAHARA I
  • Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan/pengeluaran yang diperlukan.
  • Bersama Ketua menyusun anggaran belanja organisasi.
  • Membuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan/pengeluaran untuk pertanggung jawaban.
  • Bertanggung jawab atas inventaris dan pembendaharaan.
  • Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
  • Melaksanakan program OSIS.
  • Bertanggung jawab terhadap Ketua OSIS.
BENDAHARA II
  • Aktif membantu pelaksanaan tugas Bendahara.
  • Menggantikan Bendahara jika Bendahara berhalangan.
  • Bersama bendahara membantu Ketua menyusun anggaran belanja organisasi.

SEKSI SEKSI BIDANG
Ø  Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  • Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing.
  • Memperingati hari-hari besar agama.
  • Mengadakan kegiataan bakti sosial yang bersifat keagamaan.
  • Mengadakan lomba-lomba yang bersifat keagamaan.
  • Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai norma agama.
  • Membina toleransi kehidupan antar umat beragama.
  • Mengembangkan dan memberdayakan keguatab keagamaan di sekolah.
  • Membuat laporan kegiatan. 
  • Melaksanakan program OSIS.
  • Bertanggung jawab terhadap Ketua OSIS.
Ø  Berkehidapan Berbangsa dan Bernegera
  • Melaksanakan bakti sosail atau masyarakat.
  • Memelihara kelestariaan dan keindahan lingkungan sekolah.
  • Melaksanakan perlombaan antar sekolah.
  • Melaksanakan kegiatan bela Negara.
  • Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para pahlawan.
  • Melaksanakan program OSIS.
  • Bertanggung jawab terhadap Ketua OSIS.
Ø  Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
  • Melaksanakan tatanan kehidupan yang berjiwa Pancasila.
  • Melaksanakan tata karma siswa.
  • Memberikan contoh yang baik kepada seluruh siswa.
  • Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah
  • Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tata krama pergaulan.
  • Menumbuh kembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama.
  • Menumbuh kembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah.
  • Melaksanakan kegiatan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).
  • Melaksanakan program OSIS.
  • Bertanggung jawab terhadap Ketua OSIS.
Ø  Berorganisasi, Pendidikan, Kepemimpinan dan Politik
  • Memantapkan dan mengembangkan program organisasi
  • Melaksanakan latihan dasar kepemimpinan bagi siswa.
  • Menyelenggarakan forum diskusi ilmiah.
  • Memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugasnya masing-masing
  • Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan professional.
  • Melaksanakan program OSIS.
  • Bertanggung jawab terhadap Ketua OSIS.
Ø  Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi
  • Menyelenggarakan lomba olahraga
  • Menyelenggarakan festival dan lomba seni.
  • Mengaktifakan prestasi di bidang olahraga.
  • Mengadakan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain.
  • Melaksanakan program OSIS.
  • Bertanggung jawab terhadap Ketua OSIS
Ø  Persepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni
  • Menyelenggarakan berbagai macam pelatihan seni dan budaya.
  • Menyelenggarakan berbagai macam pentas seni.
  • Menyelenggarakan lomba-lomba seni dan budaya.
  • Menyelenggarakan sanggar berbagai macam seni.
  • Mengkordnir kegiatan OSIS.
  • Menyelenggarakan acara kesenian di sekolah.
  • Melaksanakan program OSIS
  • Bertandung jawab terhadap Ketua OSIS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar